Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia

Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia - Hallo sahabat Demasyuri, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Bahasa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia
link : Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia

Baca juga


Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia


BAB I

PENDAHULUAN 

1.1  Latar Belakang

Kalimat merupakan sebuah struktur gramatik yang memiliki pengertian luas. Pada hakikatnya kalimat adalah gabungan dari struktur gramatik yang paling luas dengan memiliki unsur-unsur seperti subyek, predikat, objek, dan keterangan. Selain itu, kalimat juga dapat diartikan sebagai sebuah ujaran mengenai suatu hal yang sesuai dengan konteks tertentu. Oleh karena itu muncullah pengertian yang mengatakan bahwa kalimat merupakan sesuatu yang ditimbulkan karena adanya kesenyapan awal dan akhir. Dapat pula dikatakan inti dari kalimat merupakan nada atau intonasi yang dikandungnya.

Kalimat dapat terbentuk dari kata, frasa, dan klausa. Meski demikian tidak semua kalimat bentukan merupakan kalimat yang utuh. Hanya kalimat yang mengandung klausa saja yang dapat dikatakan kalimat utuh.

Hal yang umum terdapat pada bentukan kalimat ada dua. Yang pertama intonasi atau kesenyapan awal da akhir. Yang kedua adalah sebagian besar kalimat terdiri dari klausa. Inti dari klausa adalah predikat oleh karenanya keberpautan klausa dengan kalimat erat sekali hubungannya.

Klausa memiliki berbagai macam jenis karena berbagai unsur yang membentuknya. Pembagian klausa ini digolongkan menjadi tiga kriteria pembagian yaitu pembagian klausa berdasarkan struktur internnya, pembagian klausa berdasarkan ada tidaknya kata negatif yang menegatifkan predikat, dan pembagian klausa berdasarkan kategori frase yang menduduki fungsi predikat







1.2  Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan yang telah terurai dalam latar belakang, penulis merumuskan rumusan masalah sebaga berikut:

1.2.1   Apa yang disebut dengan klausa?

1.2.2   Apa saja macam-macam pembagian klausa?





BAB II

PEMBAHASAN

1.1   Pengertian Klausa

Klausa adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang mengandung unsur subjek dan predikat. Klausa disebut juga sebagai rentetan kata berkonstruksi predikatif, yaitu konstruksi yang mengandung unsur predikat. Secara umum klausa terdiri dari S, P, O, KET, dan PEL, namun tidak semua unsur itu selalu ada pada klausa. Inti klausa terdapat pada S dan P, karena kedua unsur ini tidak pernah lepas dari klausa.

Jika boleh, kita dapat mengatakan demikian. Inti dari kalimat adalah klausa. Klausa minimal terdiri dari unsur S dan P karena pada umumnya klausa terbangun dari kedua unsur ini, namun klausa juga memiliki inti utama yang tidak boleh dihilangkan yaitu unsur P. Jika klausa tidak memiliki unsur P, maka kalimat itu tidak dapat dikatakan sebagai klausa. Dengan kata lain kalimat itu dapat dikatakan kalimat yang tidak berklausa.



1.2   Macam-macam Klausa

1.2.1        Berdasarkan Struktur Internnya

Klausa minimal terdiri dari unsur S dan P. Pada umumnya klausa tidak dapat lepas dari kedua unsur ini, namun jika kita perdalam lagi maka kita akan mendapati bahwa klausa memiliki inti yang selalu menyertainya yaitu unsur P. Meskipun klausa mengalami berbagai penggabungan dalam beberapa konteks kalimat, dapat dipastikan unsur P tidak akan tertinggal.

Klausa yang memiliki unsur S dan P merupakan klausa lengkap, sedang klausa yang tidak mengandung unsur S merupakan klausa tidak lengkap. Berdasarkan unsur intrernnya klausa lengkap dapat dibedakan menjadi dua golongan. Yiatu klausa lengkap yang unsur S-nya terletak di depan P dan klausa lengkap yang unsur S-nya terletak di belakang P.

Contoh:    (1) Halaman itu sangat luas

        (2) Sangat luas halaman itu

Halaman itu menempati fungsi S dan sangat luas menempati fungsi P. Pada contoh (1) merupakan klausa lengkap dengan S terletak di depan P, sedangkan contoh (2) merupakan klausa lengkap dengan S terletak di belakang P.

Klausa tidak lengkap merupakan klausa yang tidak memiliki fungsi S, yaitu hanya unsur P dengan disertai unsur O, PEL, KET, atau tidak.

Contoh:    sedang berdoa

        membaca buku.



1.2.2        Berdasarkan Ada-Tidaknya Kata Negatif yang secara Gramatik Menegatifkan Predikat

Berdasarkan ada-tidaknya kata negatif yang secaragramatik menegatifkan P, klausa dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu klausa positif dan klausa negatif.

Klausa positif adalah klausa yang tidak mengandung kata-kata negatif yang dapat menegatifkan P. Misalnya kata tidak, tak, tiada, bukan, belum, dan jangan.

Contoh:    saya menyukai senyumannya

                 dia sahabat saya

Klausa negatif adalah klausa yang mengandung kata-kata negatif yang dapat menegatifkan P yaitu kata tidak, tak, tiada, bukan, belum, dan jangan. Kata-kata negatif itu ditentukan berdasarkan adanya kata penghubung melainkan yang menuntut kenegatifan klausa yang mendahuluinya.

Contoh:    dia tidak menyukai nasi goreng, melainkan bubur ayam yang dicampur dengan abon sapi.

Kata negatif tidak yang terkadang dipendekkan menjadi tak digunakan untuk menegatifkan P yang terdiri dari kata/frase golongan V (verba), misal: adik tidak naik kelas.

Kata negatif tiada jarang sekali digunakan, akan tetapi memiliki fungsi yang sejajar dengan kata tidak sehingga pada contoh diatas dapat diganti dengan tiada menjadi : adik tiada naik kelas.

Kata negatif bukan digunakan untuk menegatifkan P yang terdiri dari kata/frase golongan N (noun), misal: orang itu bukan ayah saya. Dalam kalimat luas kata bukan digunakan pula untuk menegatifkan kata-frase golongan V dengan kata penghubung melainkan, misal: Ani bukan menulis, melainkan membaca buku.

Kata negatif belum digunakan untuk menegatifkan P yang terdiri dari kata/frase golongan V. Bedanya dengan kata negatif tidak adalah bahwa kata negatif belum menunjukkan makna akan terjadi, misal: adik belum pulang.

Kata negatif jangan digunakan untuk menegatifkan P yang terdiri dari kata/frase golongan V, misal: jangan pergi.

Secara gramatik kata negatif yang terletak di depan P itu menegatifkan P, namun secara semantik belum tentu, misal pada kalimat: ia tidak membeli buku. Pada contoh tersebut, secara gramatik kata tidak menegatifkan buku, namun secara semantik menyatakan bahwa ia tidak membeli buku, melainkan membelu benda lain.



1.2.3        Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa yang Menduduki Fungsi Predikat

Berdasarkan kategori kata atau frasa yang menduduki fungsi P, klausa digolongkan menjadi empat: klausa nominal, klausa verbal, klausa bilangan, san klausa depan.

1.2.3.1 Klausa Nominal

Klausa nominal adalah klausa yang P-nya terdiri dari kata/frase golongan N, misal: ayahnya seorang dokter.

1.2.3.2 Klausa Verbal

Klausa verbal adalah klausa yang P-nya terdiri dari kata/frase golongan V, misal: dokter sedang menyuntik pasien. Klausa verbal dapat digolongkan menjadi enam diantaranya: klausa verbal yang ajektif, intransitif, aktif, pasif, refleksif, dan resiprok.

Klausa verbal yang ajektif adalah klausa yang P-nya terdiri dari kata golongan V yang termasuk golongan kata sifat, misalnya: gunung itu tinggi sekali.

Klausa verbal yang intransitif adalah klausa yang P-nya terdiri dari golongan kata kerja intransitif, misalnya: adik menangis di dalam kamar.

Klausa verba yang aktif adalah klausa yang P-nya terdiri dari golongan kata kerja transitif, misalnya: zainal mengambil bukunya.

Klausa verba yang pasif adalah klausa yang P-nya terdiri dari kata kerja pasif, misalnya: kursi itu dibeli oleh ibu.

Klausa verba yang refleksif adalah klausa yang P-nya terdiri dari kata verbal yang termasuk kata kerja refleksif, ialah kata kerja bentuk meN- diikiti diri, misalnya: pemuda itu menyembunyikan diri.

Klausa verba yang resiprok adalah klausa yang P-nya terdiri dari kata verbal yang termasuk kata kerja resiprok, ialah kata kerja yang berbentuk saling meN-, (saling) ber-an, dan (saling) –meN-, misalnya:

Kedua orang itu saling berpandang-pandangan

Mereka saling memukul

Anak-anak itu selalu ejek-mengejek.

1.2.3.3 Klausa Bilangan

Klausa bilangan adalah klausa yang P-nya terdiri dari kata/frase golongan Bilangan, misal: jari anak itu hanya sembilan. Kata bilangan adalah kata-kata yang dapat diawali oleh kata penunjuk satuan seperti orang, ekor, buah, keping, kodi, helai, kotak, dan masih banyak lagi.

1.2.3.4 Klausa Depan

Klausa depan atau juga disebut klausa preposisional adalah klausa yang P-nya terdiri dari frase depan, yaitu frasae yang diawali dengan kata depan sebagai penanda, misal: air ini dari sumur.











BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Klausa merupakan bentuk susunan kalimat predikatif, yaitu selalu mengandung predikat. Unsur yang membangun sebuah klausa adalah S dan P dengan menyertakan O, KET, dan PEL atau tidak. Klausa memiliki inti pada P-nya sehingga klausa dapat hanya terdiri dari P dengan menghilangkan S, namun yang demikian merupakan klausa tidak lengkap. Klausa lengkap (yaitu klausa yang terdiri dari S dan P).

Klausa yang mengandung kata negatif, secara gramatik akan menegatifkan P-nya, namun secara semantik belum tentu demikian.

Berdasarkan frase yang menduduki fungsi P-nya, klausa juga memiliki berbagai variasi sehingga klausa memiliki penggolongan klausa.



3.2 Saran

Menulis makalah adalah menyusun materi dari berbagai sumber dengan menambahkan argumen penulis yang sesuai dengan konteks pembicaraan. Sebagai mahasiswa yang sedang melakukan pembelajaran, maka menulis makalah menjadi salah satu pekerjaan yang kerap kali dilakukan. Meski demikian, dalam penulisan makalah pasti terdapat kekhilafan penulis. Oleh karenanya penulis membuka kesempatan bagi pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang membangun pada makalah ini agar dapat ditemukan kesimpulan yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.





DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ramlan, M. 1982. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.




Demikianlah Artikel Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia

Sekianlah artikel Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia dengan alamat link https://demasyuri.blogspot.com/2016/05/makalah-klausa-lengkap-bahasa-indonesia.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Klausa Lengkap Bahasa Indonesia"

Post a Comment